Anda menggenggam kendalian penuh waktu bermain Poker

Anda menggenggam kendalian penuh waktu bermain Poker – Bermain Texas hold’em, masing-masing pemain diberi dua kartu – dua kartu dalam lubang. Cuma Anda yang bisa putuskan apa akan melipat atau menginvestasikan uang Anda (Chips) dalam dua kartu – untuk menghubungi atau memperoleh peningkatan upah. Anda menggenggam kendalian penuh. Bagaimana Anda membuat keputusan bergantung dengan tingkat ketrampilan Anda – ketahui kapan harus melipat, taruhan, atau meningkatkan saat sebelum tidak berhasil, mengangsung opsi Anda dan membuat keputusan yang pas – opsi yang sesuai kebutuhan terbaik Anda. Cuma Anda yang menggenggam kendalian. Hal sama berlaku di semua tangan. Anda mengontrol tangan Anda.

Tetapi, ada faktor kontrol yang lain. Ya, mengontrol tangan Anda sendiri itu wajib, tapi kemungkinan yang lebih bernilai ialah mengontrol permainan. Bagaimana? Jadilah agresor seringkali, dan pemain lain bisa menjadi sangsi apa akan taruhan dengan Anda – membuat Anda mengontrol permainan.

Ini menolong bila Anda mempunyai setumpukan (atau rack) Chips tinggi di muka Anda. Itu bermakna Anda ialah juara besar. Musuh Anda memerhatikan ini, dan memberikan Anda banyak rasa hormat. Mereka bahkan bisa saja takut pada Anda; itu ialah emosi alami. Hasilnya ialah mereka sangsi untuk taruhan pada Anda. Ditambah lagi, mereka lebih condong melipat tangan marjinal mereka – dan buang kartu mereka saat Anda taruhan atau meningkatkan, bahkan juga bila itu ialah bentakan secara langsung. Anda mengontrol permainan tersebut.

Pada awal sesion, yang terbaik ialah lakukan pengumpulan agresif saat Anda mempunyai tangan menggambar yang kuat – tangan dengan beberapa padatan yang kuat. Kadang-kadang, arwah pemberani akan bangun kembali ke Anda, bahkan bisa saja menghidupkan kembali. Dengan beberapa kekeliruan, Anda mempunyai kesempatan yang pantas untuk memperoleh hasil lebih baik.

Bagaimana hatinya saat Anda mengusung tangan yang menang pada pertempuran? Apa ia tidak kaget – dan geram pada dirinya! “Mengapa saya demikian terturut dengannya?” ia menanyakan pada dirinya. Melihat Anda, dia merenung: “Orang itu harus berkekuatan sichir.” Mulai sejak itu, ia memberikan Anda semakin banyak rasa hormat dan kerap berserah pada tebing Anda sekalian menggenggam tangan yang bagus.